Berita
Berita terkini terkait Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Tengah
Pemugaran Stupa Dawangsari
21 October 2025 11:29
Bagi masyarakat awam pada umumnya belum familier dengan Stupa Dawangsari. Masyarakat lebih familier dengan Candi Prambanan, Ratu Boko, Candi Sambisari, dan Candi Kalasan yang memang sudah menjadi ikon candi yang populer di masyarakat.
Di sebelah timur bukit Ratu Boko terdapat peninggalan kepurbakalan yang dikenal dengan Stupa Dawangsari. Candi ini berada di Dusun Dawangsari, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan Stupa Dawangsari berdekatan dengan Candi Barong yang sudah pernah dilakukan pemugaran dan sudah menjadi destinasi wisata yang menarik.
Stupa Dawangsari merupakan peninggalan agama Buddha yang diperkirakan dibangun sekitar abad VIII–IX Masehi. Peninggalan ini ditemukan kembali dalam keadaan rusak porak-poranda. Kegiatan pelestarian secara intensif dilakukan sejak tahun 1987 sampai dengan tahun 1990-an yang meliputi kegiatan pemeliharaan, pelindungan, dan pengumpulan data.
Pada tahun 2022 dilakukan kegiatan pra-pemugaran dalam rangka merekonstruksi Stupa Dawangsari dengan titik berat pada kegiatan pembongkaran runtuhan batu diikuti dengan penyusunan percobaan dan berhasil direkonstruksi secara utuh di atas kertas serta diketahui bentuk dan dimensinya. Diketahui bahwa Stupa Dawangsari berukuran denah 17,95 × 17,95 m dengan tinggi 14,95 m terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan kemuncak.
Data Teknis Arkeologis Stupa Dawangsari
1. Kaki
Kaki stupa berupa struktur batur terdiri dari tiga undak/trap berdenah segi empat:
- Batur I: 16,36 m × 16,36 m, tinggi 1,25 m (5 lapis batu)
- Batur II: 13,75 m × 13,75 m, tinggi 0,40 m (2 lapis batu)
- Batur III: 12,95 m × 12,95 m, tinggi 0,65 m (3 lapis batu)
2. Tubuh
Tubuh Stupa Dawangsari terdiri dari bentuk profil upapitha, padmasana, dan genta. Bagian tubuh ini berdenah lingkaran dengan bentuk genta.
- Upapitha–padmasana: 11 lapis batu, diameter 11,81 m, tinggi 1,29 m
- Sisi genta: 22 lapis batu, diameter 8,20 m, tinggi 3,92 m
- Duduk genta: 1 lapis batu, diameter 8,62 m, tinggi 13 cm
![]() |
![]() |
3. Kemuncak
Kemuncak Stupa Dawangsari terdiri dari profil Harmika dan Yasti:
- Harmika: 5 lapis batu, 3 m × 3 m, tinggi 0,95 m
- Yasti: 30 lapis batu, diameter bawah 2,1 m – atas 0,67 m, tinggi 5,75 m
![]() |
![]() |
Studi Kelayakan dan Rencana Pemugaran
Pada tahun 2023 dilakukan studi kelayakan yang menyimpulkan bahwa Stupa Dawangsari secara teknis dan arkeologis layak dipugar. Tahun 2024 dilakukan studi teknis untuk perencanaan pemugaran dengan hasil peningkatan batu asli tersusun hingga 75,8 %. Pemugaran direncanakan dalam tiga tahap mulai tahun anggaran 2025.
![]() |
![]() |
Pemugaran Tahap I (2025)
Pada tahun 2025 dilakukan pemugaran bagian pondasi hingga kaki stupa selama 140 hari kerja (Mei–November 2025).
![]() |
![]() |
Stupa Dawangsari merupakan bagian dari peninggalan sejarah dan budaya masa lalu, khususnya dari masa kejayaan agama Buddha di Indonesia. Pemugaran dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, menjaga bentuk aslinya, serta melestarikan warisan budaya dan meningkatkan pemahaman arkeologis melalui penggalian dan pendataan ulang struktur bangunan.
Kontributor: Antar Nugroho
Kategori Berita dan Pengumuman
Berita dan Pengumuman Terkini
Hubungi Kami

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X
-
Jalan Yogya-Solo Km.15, Bogem, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571
-
bpk.wil10@kemenbud.go.id
-
-
-
(0274) 496019, 496419, 496413, 373241, 379308